Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Prioritas Land : Ingin Punya Kos-kosan Cuma Modal Rp 10 Juta? Ini Caranya

Gambar
Bermimpi menjadi juragan kos-kosan, namun dengan modal yang minim? Mimpi itu bisa segera terwujud dengan membeli apartemen berkonsep kos-kosan. PT Prioritas Land Indonesia (PLI), telah meluncurkan konsep tersebut. Melalui apartemen Majestic Point Serpong (MPS), Prioritas Land Indonesia menawarkan konsep jadi juragan kos kepada para konsumen yang ingin mewujudkan impiannya untuk memiliki kos-kosan, namun dengan modal yang sangat kecil, yakni hanya Rp 10 juta. Presiden Direktur Prioritas Land Indonesia Marcellus Chandra mengatakan, awalnya ide untuk mencetuskan konsep tersebut muncul setelah melihat banyak masyarakat, khususnya di daerah Tangerang yang ingin mempunyai  passive income  dengan cara membangun kos-kosan, namun terkendala biaya yang cukup mahal, apalagi harga tanah di lokasi yang strategis sekarang sangat tinggi. Padahal, di sekitar Serpong, banyak masyarakat perantau dari luar daerah, seperti mahasiswa,  profesional, dan juga pegawai biasa yang mencari tempa

MNC Bank dan Prioritas Land Indonesia Jalin Kerjasama Pembiayaan

Gambar
PT Prioritas Land Indonesia (PLI) menjalin kerjasama pendaan dengan PT Bank MNC Internasional Tbk pada Kamis, 6 April 2017 di Jakarta. Hal ini merupakan strategi perusahaan pengembang ini untuk merampungkan proyek Apartemen Majestic Point Serpong di daerah Gading Serpong, Tangerang. Penandatanganan kerjasama pembiayaan senilai Rp 150 miliar tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo dan Direktur Utama PT Prioritas Land Indonesia , Marcellus Chandra. PT Prioritas Land Indonesia memiliki beberapa proyek yang dibangun di Jakarta dan Bali. Salah satunya adalah Apartemen Majestic Point Serpong. Pada tahun 2015 lalu, PT Prioritas Land Indonesia telah melakukan serah terima tahap awal. Apartemen berkapasitas 900 unit itu dibangun pada April 2013 dan melakukan tutup atap (topping off) pada Februari 2015.   Pada 2016, MNC Bank  telah menyalurkan kredit sebesar Rp7,9 Triliun, meningkat sebesar 12,83% dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk pembiayaan